TITIK KEJENUHANKU dan KEAJAIBAN CINTA

       "ADA MASA DIMANA KITA AKAN BERADA PADA TITIK KEJENUHAN,
NAMUN HANYA SEGELINTIR YANG TETAP KUAT DAN MEMILIH UNTUK BANGKIT TUK MENEMUKAN WARNA-WARNA PELANGI LAIN YANG BERGRADASI MENUAI KEINDAHANNYA.

       Perjalanan ini tak mudah. Apapun iyu, walau kita berusaha untuk menikmatinya, pasti akan ada titik dimana kita merasa jenuh dan merasa tak bisa mananggung beban hidup. Siapapun dia, seorang pedagang asongan, sopir taksi, pegawai bank, PKL, petugas pajak, direktur, menteri, bahkan presiden atau raja sekalipun akan menemui titik jenuhnya. Rutinitas pekerjan,berjualan,menarik pelanggan,membaca,menulis,berdagang,menarik uang,tanda tangan,berorasi,bererotika,atu apapun yang selalu mereka kerjakan di tiap waktunya. Menghabiskan waktu dengan segala hal yang menjadi ataupun tidak menjadi keinginannya, Mereka pasti akan menemukan titik dimana jenuh bertamu dan mendera jiwa mereka, Pasti.
       Ketika hidup sudah tak lagi bermakna, maka tak pelak terkadang orang akan berhanti dan keluar jalan yang tidak sesuai koridornya. Tak pula mereka, yang sejatinya mencari cahaya, malah akan tersesat dan tak tahu arah jalan pulang. Kemudian berhenti dan tak bangkit. Terkadang pula ada yang tidak menghiraukan kejenuhan itu, tetap saja melaksanakan ritinitas dengan nafas yang sejatinya berhenti.
       Sejatinya kejenuhan adalah proses dimana jiwa mulai ragu akan tindakan yang ia lakukan. Kita menenalnya nafs al-lawwamah, keadaan jiwa yang tengah bimbang akan perasaan jiwa itu sendiri. Keadaan dimana jika ia mengetahui dirinya selalu mengikuti hawa nafsunya, lalu ia menyesalinya dan mengadili dosa-dosanya, menyalahkan kesalahannya dan bimbang akan penguatannya untuk tetap menerukan atau berhenti.
       Namun ada juga yang bangkit dari kejenuhan, menciptakan kehidupan baru. Tetap melangkah menuju bukit-bukit yang darinya akan tampak cahaya bernuansa pelangi indah, mengupgrade rutinitasnya menjadi rutinitas yang berkualitas. Menghiasi warna hidup dengan keikhlasan untuk tetap menjalankan anugerah Allh, dengan penuh keridhaan dan kepasrahan yang selalu dibarengi cinta atau mahabbah. Bukankah Allah menciptakan kita, memberi ujian, memberi hidayah, hingga memanggil kita kembali kepada-Nya dengan alasan cinta-Nya kepada kita.
       Maka tak pelak, ikhlas, ridha, dan cintalah yang jika kita lakoni dalam setiap rutinitas dunyawiyah dan ukhrawiyyah akan menjadikan segalnya penuh warna. Tak lagi paradigma bahwa hidup hanyalah hitam putih. Noktah hitam diatas kertas putih ataub sebaiknya. Bukankah Allah mencintai kita?, Maka bukankah kita seharusnya mencintai apapun yang diberikan oleh Allah?, Toh meskipun hal tersebut terlihat buruk di mata kita tapi Allah punya pilihan istimewa untuk hamba yang dicintai. Maka bersyukurlah, bersabar, dan ikhlaslah terhadap cinta kasih-Nya. And suprised!!! Sebagian mereka yang bisa meng-upgrade akan menemukannya. Menemukan jiwanya telah mendekati sang pembolak-balik hati. Menemukan miracle Keajaiban.
       Wallohu a'lam bishawab... 


Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

SMP UNGGULAN BERBASIS PESANTREN AMANATUL UMMAH

Pengaruh Blog dalam Berkarya Sastra

Bali land